Oleh : Tamliha S. Polohi,S.HI
Cinta dalam definisi saya, adalah perasaan keterikatan pada sesuatu yang membuat kita tidak ingin meninggalkannya dan tidak ingin kehilangannya selama-lamanya. Well, sekilas terlihat wajar bila kita merasakan hal ini pada lawan jenis. Tapi, tidak buatku. Adalah tidak wajar bila rasa seperti ini muncul dalam diri manusia. Tapi faktanya, dari sirah-sirah nabawiyah yang pernah saya baca, Rasulullah juga merasakan cinta yang begitu dalam pada istri-istrinya, terutama Khadijah binti Khuwailid Radhiallahu anha. Lalu? Kenapa menurutku ini tidak wajar? Hal ini tidak terlepas dari keyakinan kita.
Karena Allah-lah yang kekal abadi selamanya. Coba buka surah Ar-Rahman ayat 26-27, Kullu man alaihaa faan, wa yabqa wajhu rabbika dzul jalali wal ikraam. Semua yang ada di bumi itu akan binasa, Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. Lalu dalam hatiku bertanya-tanya, mengapa Allah menciptakan perasaan cinta kepada manusia itu untuk kita? coba buka lagi surah Ali Imran ayat 14, zuyyina linnasi hubbus syahawaati minannisaa…Dzalika mata’ul hayatiddunya, wa lillahi indahu husnul maab~…Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita,dsb~…Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.Kita harus meyakini, bahwa apa yang kita jalani di dunia ini hanya sementara, jadi kesenangan hidup yang kita rasakan juga hanya sementara. Well, ini bukan hanya sebatas mencintai, tapi juga dalam memahami arti mengapa kita harus mencintai. Alasan apa yang bisa membuat kita mencintai? Tidak akan mungkin semua terjadi tanpa alasan yang jelas. Well, buat beberapa orang, mereka memaknai cinta pada lawan jenis sebagai hal yang wajar, dan mereka lupa bahwa ktia seharusnya menjaga pandangan sebagai mana isi dalam surah An Nur ayat 30-31~…Qullilmu’minina yaghuddluu min abshorihim~…Qullilmu’minati yaghuddluu min abshorihinna~…Artinya sama Katakan pada laki2/perempuan beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya.
Akhirnya apa? Mereka seenaknya saja bergaul dengan lawan jenisnya, tanpa memperhatikan kaidah-kaidah bergaul yang sesuai dengan syariat Islam.Orang-orang pasti ada yang berkata, kenapa sih mesti begitu strict dengan hal seperti ini? Ini hal yang penting. Mengapa? Karena dari pergaulan campuran ini bisa terjadi fitnah yang begitu besar. Rasulullah pernah bersabda, tidak ada fitnah yang lebih besar daripada fitnah wanita(HR. Bukhari). Tapi saya heran, kadang orang mengacuhkan kaidah-kaidah untuk berhubungan dengan lawan jenis dalam hal bicara, dsb. Padahal dengan begitu mereka bisa terjatuh kedalam fitnah/cobaan yang begitu besar. Yang kalau terjatuh sangat fatal akibatnya.Well, semuanya kembali ke diri kita masing. Apa kita mau mengikuti sunnah Rasulullah dalam menjaga hubungan kita sesama manusia, tanpa mesti terjatuh yang kepada fitnah. Saya juga cuma bisa berusaha untuk sekuat tenaga menghindari pergaulan-pergaulan seperti ini, terlebih lagi berada dalam lingkungan negara non-muslim, dimana hal-hal ini(pergaulan ikhtilat) adalah hal yang sangat biasa.Ketika kita menulis tentang mengapa pergaulan dengan lawan jenis itu mesti dibatasi, tapi sebagian orang pasti bakal bilang, itu urusanmu yang gak mampu kontrol diri dong. Jangan salahkan kami yang bergaul dengan lawan jenis, yang tidak sampai punya rasa pada mereka. Well, simpelnya mikir pake akal sih emang kayak gitu yah. Tapi disisi dalil menyatakan tidak. Karena itu ana mempaparkan beberapa dalil tentang hal itu. Tapi sayangnya masih aja ada yang nyeleneh or membangkang. Dengan alasan yang sama orang akan berkata ‘lu aja yang terlalu strict dan fanatik dalam beragama’. Kadang pengen rasanya bilang, “emangnya kalian dapat apa dari pergaulan campuran? emangnya kita dibagi2in duit apa?”, karena emang gak makanya ana gak nanya.Faktanya, mereka yang melakukan pergaulan campuran belum pasti melakukan pacaran. Well, di zaman jahiliyah ana dulu, ana menganggap bahwa tanpa pacaran pun kita bisa dekat dengan cewek ’serius ana gak bohong’. Alhamdulillah, ana emang dari dulu jarang bergaul ama cewek, disebabkan kesibukan bergaul dengan dunia maya a.k.a dunia game online. Tapi sayangnya gak menutupi kemungkinanku untuk terpikat pada wanita. Wajarlah, namanya juga laki-laki. Untung aja bergaul dengan lelaki kebanyakan gak menjadikanku maho (alias manusia homo).Dan dengan bodohnya, karena didorong oleh keinginan luhur, dengan mudahnya ana mengatakan cinta pada beberapa wanita. Sampai suatu ketika, ada seorang yang menurut ana fasiq (karena jarang ana lihat shalat) menegur ana dan mengatakan, ngapain kamu melakukan hal seperti itu? Itu gak boleh. Menyatakan cinta pada lawan jenis, tanpa ada niat menikahinya itu ‘haraam’. Ana jadi tertegun dan merasa tertegur pada kata-katanya. Dia yang fasiq aja punya keyakinan gitu. Masa ana yang shalatnya gak pake bolong-bolong malah nembak cewek yang ana suka sih?*merasa berdosa.Sejak saat itu, kami menganggap, jatuh cinta adalah aib yang mesti tutupi, dan jangan sampai biarkan orang lain tahu, apalagi sampai menyatakan cinta pada si target, kecuali ada niatan untuk menikahi si target. Mungkin kelihatannya bodoh, tapi ideologi ini lebih enak buat dipegang daripada mesti menyatakan cinta pada wanita yang belum pantas untuk menerima kata-kata cinta tersebut. Lalu, bagaimana kita semestinya bersikap ketika jatuh cinta? Sabar, shalat, shaum…3 solusi terbaik untuk mengatasi cinta pada lawan jenis. Karena Rasulullah sendiri berpesan, bahwa tidak ada fitnah yang lebih berat daripada fitnah wanita. Jadi gak semudah itu kita melepaskan diri dari cobaan yang berat ini. Kuncinya bukan pada orang lain, tapi pada diri kita sendiri.
Karena Allah-lah yang kekal abadi selamanya. Coba buka surah Ar-Rahman ayat 26-27, Kullu man alaihaa faan, wa yabqa wajhu rabbika dzul jalali wal ikraam. Semua yang ada di bumi itu akan binasa, Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. Lalu dalam hatiku bertanya-tanya, mengapa Allah menciptakan perasaan cinta kepada manusia itu untuk kita? coba buka lagi surah Ali Imran ayat 14, zuyyina linnasi hubbus syahawaati minannisaa…Dzalika mata’ul hayatiddunya, wa lillahi indahu husnul maab~…Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita,dsb~…Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.Kita harus meyakini, bahwa apa yang kita jalani di dunia ini hanya sementara, jadi kesenangan hidup yang kita rasakan juga hanya sementara. Well, ini bukan hanya sebatas mencintai, tapi juga dalam memahami arti mengapa kita harus mencintai. Alasan apa yang bisa membuat kita mencintai? Tidak akan mungkin semua terjadi tanpa alasan yang jelas. Well, buat beberapa orang, mereka memaknai cinta pada lawan jenis sebagai hal yang wajar, dan mereka lupa bahwa ktia seharusnya menjaga pandangan sebagai mana isi dalam surah An Nur ayat 30-31~…Qullilmu’minina yaghuddluu min abshorihim~…Qullilmu’minati yaghuddluu min abshorihinna~…Artinya sama Katakan pada laki2/perempuan beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya.
Akhirnya apa? Mereka seenaknya saja bergaul dengan lawan jenisnya, tanpa memperhatikan kaidah-kaidah bergaul yang sesuai dengan syariat Islam.Orang-orang pasti ada yang berkata, kenapa sih mesti begitu strict dengan hal seperti ini? Ini hal yang penting. Mengapa? Karena dari pergaulan campuran ini bisa terjadi fitnah yang begitu besar. Rasulullah pernah bersabda, tidak ada fitnah yang lebih besar daripada fitnah wanita(HR. Bukhari). Tapi saya heran, kadang orang mengacuhkan kaidah-kaidah untuk berhubungan dengan lawan jenis dalam hal bicara, dsb. Padahal dengan begitu mereka bisa terjatuh kedalam fitnah/cobaan yang begitu besar. Yang kalau terjatuh sangat fatal akibatnya.Well, semuanya kembali ke diri kita masing. Apa kita mau mengikuti sunnah Rasulullah dalam menjaga hubungan kita sesama manusia, tanpa mesti terjatuh yang kepada fitnah. Saya juga cuma bisa berusaha untuk sekuat tenaga menghindari pergaulan-pergaulan seperti ini, terlebih lagi berada dalam lingkungan negara non-muslim, dimana hal-hal ini(pergaulan ikhtilat) adalah hal yang sangat biasa.Ketika kita menulis tentang mengapa pergaulan dengan lawan jenis itu mesti dibatasi, tapi sebagian orang pasti bakal bilang, itu urusanmu yang gak mampu kontrol diri dong. Jangan salahkan kami yang bergaul dengan lawan jenis, yang tidak sampai punya rasa pada mereka. Well, simpelnya mikir pake akal sih emang kayak gitu yah. Tapi disisi dalil menyatakan tidak. Karena itu ana mempaparkan beberapa dalil tentang hal itu. Tapi sayangnya masih aja ada yang nyeleneh or membangkang. Dengan alasan yang sama orang akan berkata ‘lu aja yang terlalu strict dan fanatik dalam beragama’. Kadang pengen rasanya bilang, “emangnya kalian dapat apa dari pergaulan campuran? emangnya kita dibagi2in duit apa?”, karena emang gak makanya ana gak nanya.Faktanya, mereka yang melakukan pergaulan campuran belum pasti melakukan pacaran. Well, di zaman jahiliyah ana dulu, ana menganggap bahwa tanpa pacaran pun kita bisa dekat dengan cewek ’serius ana gak bohong’. Alhamdulillah, ana emang dari dulu jarang bergaul ama cewek, disebabkan kesibukan bergaul dengan dunia maya a.k.a dunia game online. Tapi sayangnya gak menutupi kemungkinanku untuk terpikat pada wanita. Wajarlah, namanya juga laki-laki. Untung aja bergaul dengan lelaki kebanyakan gak menjadikanku maho (alias manusia homo).Dan dengan bodohnya, karena didorong oleh keinginan luhur, dengan mudahnya ana mengatakan cinta pada beberapa wanita. Sampai suatu ketika, ada seorang yang menurut ana fasiq (karena jarang ana lihat shalat) menegur ana dan mengatakan, ngapain kamu melakukan hal seperti itu? Itu gak boleh. Menyatakan cinta pada lawan jenis, tanpa ada niat menikahinya itu ‘haraam’. Ana jadi tertegun dan merasa tertegur pada kata-katanya. Dia yang fasiq aja punya keyakinan gitu. Masa ana yang shalatnya gak pake bolong-bolong malah nembak cewek yang ana suka sih?*merasa berdosa.Sejak saat itu, kami menganggap, jatuh cinta adalah aib yang mesti tutupi, dan jangan sampai biarkan orang lain tahu, apalagi sampai menyatakan cinta pada si target, kecuali ada niatan untuk menikahi si target. Mungkin kelihatannya bodoh, tapi ideologi ini lebih enak buat dipegang daripada mesti menyatakan cinta pada wanita yang belum pantas untuk menerima kata-kata cinta tersebut. Lalu, bagaimana kita semestinya bersikap ketika jatuh cinta? Sabar, shalat, shaum…3 solusi terbaik untuk mengatasi cinta pada lawan jenis. Karena Rasulullah sendiri berpesan, bahwa tidak ada fitnah yang lebih berat daripada fitnah wanita. Jadi gak semudah itu kita melepaskan diri dari cobaan yang berat ini. Kuncinya bukan pada orang lain, tapi pada diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar